Tanpa kita sadari, waktu adalah hal yang seringkali kita remehkan. Padahal saat ini, waktu terasa berjalan begitu cepat. Sedikit saja kita lengah, maka lewat sudah waktu yang tepat.
Waktu di era informasi ini juga sedemikian pentingnya.
Bahkan lebih penting dari uang itu sendiri. Uang yang hilang bisa saja kembali,
namun waktu yang telah lewat tidak akan pernah kembali. Apalagi kecepatan arus
informasi yang datang dan pergi menuntut kita untuk selalu siaga setiap waktu.

Seringkali kita merasa khawatir dengan apa yang belum kita
lakukan. Merasa gelisah dan membuang-buang waktu dengan berfikir berapa banyak
waktu yang akan kita habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Padahal
merasa gelisah akan membuat kita merasa tidak nyaman dan hanya menghabiskan
energi saja.
Hal terburuk dari menunda-nunda pekerjaan adalah pekerjaan
tersebut akan terus membesar dan semakin menumpuk, apalagi jika kita terus
menerus malas mengerjakannya. Karena itu, hindari menunda-nunda pekerjaan,
sekalipun pekerjaan itu kelihatan kecil dan gampang.
Kadang perasaan rasa bersalah muncul dalam benak kita
padahal rasa bersalah itu termasuk musuh besar dalam menghemat waktu. Akibatnya
kita menyia-nyiakan waktu dengan terus menerus menyalahkan diri sendiri.
Padahal apa yang terjadi biarlah terjadi. Yang penting dicatat adalah bukan
pada kesalahannya tetapi bagaimana kita bisa bangkit dari keterpurukan. Dengan meluangkan
waktu yang ada, kita bisa mempelajari kesalahan-kesalahan yang terjadi dan
mencatat bagian mana yang harus kita perbaiki di lain waktu.
Banyak orang membuang-buang waktu dengan terlalu banyak
berbasa-basi. Jika kita berusaha memfokuskan pada pekerjaan yang menjadi
prioritas utama pada setiap harinya, maka pekerjaan kita akan berakhir lebih
baik dan waktu kita tidak akan terbuang percuma. Yang perlu diingat adalah
ketika kita bekerja, maka sebaiknya berhentilah ketika bagian dari pekerjaan
kita telah selesai. Jangan pernah berhenti di tengah-tengah pekerjaan sedang
berlangsung, karena pekerjaan yang selesai dilaksanakan akan membuat kita lebih
rileks pada keesokan harinya dibandingkan dengan jika kita meninggalkan
pekerjaan yang setengah selesai. Lalu bagaimana jika kita harus meninggalkan
pekerjaan itu pada saat lagi ada urusan yang penting ??? Jawabannya sederhana
yaitu kita tinggal membuat dan menulis catatan tugas yang harus kita lakukan
saat kembali beraktivitas.
Kita semua pasti pernah mengalami permasalahan dalam membuat
suatu keputusan. Keragu-raguan yang timbul hanya akan membuang-buang waktu
saja. Ada beberapa hal yang bisa kita coba untuk dipraktekkan antara lain :
membatasi pilihan-pilihan kita karena tentunya akan menjadi lebih mudah dan
tidak banyak membuang waktu untuk memilih, buat daftar antara pro dan kontra
untuk setiap pilihan dan usahakan pilih yang lebih banyak mengarah pada
klasifikasi pro, dan terakhir adalah menentukan jangka waktu yaitu dengan
memilih pilihan yang membutuhkan waktu paling efektif untuk mengerjakannya.
Bayangkan ada sebuah bank yang memberi kita pinjaman uang
sejumlah Rp 86.400,- setiap paginya. Sementara uang tersebut harus kita gunakan
semua. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak kita gunakan
selama sehari. Coba tebak, apa yang akan kita lakukan? Jawabannya, tentu saja
menghabiskan semua uang pinjaman itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam
itu yang bernama waktu. Setiap pagi ia akan memberi kita 86.400 detik. Pada
malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak kita gunakan untuk tujuan
baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada kita. Ia juga tidak akan
memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk
kita. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika kita tidak
menggunakannya maka kerugian akan menimpa kita. Kita tidak bisa menariknya
kembali. Juga, tidak bisa meminta uang muka untuk keesokan harinya. Kita harus
hidup di dalam simpanan hari ini. Jam terus berdetak. Gunakan waktu seefektif
mungkin dan sebaik-baiknya.
Agar kita tahu pentingnya waktu
SETAHUN, tanyakan pada siswa yang gagal/tidak naik kelas.
Agar kita tahu pentingnya waktu
SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar kita tahu pentingnya waktu
SEMINGGU, tanyakan pada wartawan majalah mingguan.
Agar kita tahu pentingnya waktu SEJAM,
tanyakan pada orang yang lagi berpacaran.
Agar kita tahu pentingnya waktu
SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat.
Agar kita tahu pentingnya waktu
SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar kita tahu pentingnya waktu
SEMILIDETIK, tanyakan pada orang yang meraih medali perak pada Olimpiade.
Dengan fokus pada pekerjaan yang sedang
kita lakukan sehingga bisa membuat pelanggan puas, tentunya kita akan
mendapatkan reputasi dan pekerjaan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar